Musim Tanam Gadu 2024 di Desa Tegaltaman Kecamatan Sukra Terancam Gagal Tanam

INDRAMAYU (DUPAN) – Para petani di Desa Tegaltaman tengah dilanda prihatin. Pasalnya, pada  musim tanam (MT) Gadu 2024 ini sawah dan sebagian tanaman padinya dilanda kekeringan.

 

Para petani mengakui memasuki MT Gadu tahun 2024 lahan pertanian yang ditanami padi khususnya di Desa Tegaltaman, Kecamatan Sukra, Indramayu terancam gagal tanam.

 

Hasil pantauan Awak Media Duta Pantura di lokasi pesawahan Desa Tegaltaman, terdapat beberapa hektar sawah yang sudah ditanami benih padi tapi terlihat mengalami kekeringan mengalami gagal tumbuh.

 

Seorang petani warga Desa Tegaltaman, H. Suhyana, Rabu (31/7/2024) melalui WhatsApp  kepada Duta Pantura mengatakan, sektor pertanian padi atau sawah di Desa Tegaltaman bagian utara yang lokasinya di ujung utara merupakan daerah paling parah dilanda kekeringan.

 

Kondisi sawah kering, permukaannya terlihat retak-retak sulit ditanami benih padi lantaran  sudah terlalu lama tak terairi oleh jadwal gilir air yang sudah agendakan.

 

Ketika mendapatkan jadwal gilir air pun, debit air yang di suplai ke persawahan cukup kecil  sehingga tidak mencukupi kebutuhan, ucapnya. 

 

H. Suhyana menerangkan, beberapa hektar benih padi yang sudah ditanam akhirnya gagal tumbuh, karena terlalu lama tidak mendapatkan jadwal gilir air yang dibutuhkan.

 

“Kami sangat berharap jadwal gilir air untuk pertanian padi di Desa Tegaltaman yang merupakan wilayah paling ujung utara diprioritaskan,” katanya.

 

Kepala Desa atau Kuwu Tegaltaman, Makrus Hadi Prayitno kepada Duta Pantura mengatakan, sektor pertanian padi di Desa Tegaltaman seharusnya sudah memulai tanam benih padi pada MT Gadu Tahun 2024.

 

Akan tetapi, katanya jadwal gilir air yang diagendakan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Kalaupun airnya datang, debitnya sangat kecil, sehingga tidak maksimal. 

 

Dampaknya  para petani merasa was – was akan memulai tanam benih padi.

 

Ada yang sudah menanam benih padi di pesawahan,  itupun disedot menggunakan pompa yang airnya berasal dari saluran pembuangan seperti kondisi pesawahan sebelah selatan.

 

Sementara di bagian utara belum melakukan tanam padi karena melihat suplai air kurang.

 

Diakui ada beberapa petani yang berani tanam padi. Namun kemudian pada akhirnya gagal tumbuh karena kekeringan, ucapnya. (A.Satori – Dewa)

Array
Related posts