Gercep Respon Keluhan Pelanggan, Dirut PDAM TDA Indramayu Turun Langsung di Bendung Salamdarma

Dirut PDAM TDA Indramayu beserta jajarannya turun langsung mengecek ke Bendung Salamdarma. (A. Satori Dewa)

INDRAMAYU (DUPAN) – Menanggapi keluhan pelanggan terkait penurunan pendistribusian air yang tidak maksimal atau tidak keluar, Perusahaan Umum Daerah Tirta Darma Ayu (Perumdam TDA) Indramayu turun langsung melihat kondisi lapangan.

Perumdam TDA menyampaikan bahwa terjadinya penurunan kuantitas distribusi air pelanggan disebabkan karena adanya pengerjaan proyek penyambungan 3 kompartemen kantong lumpur ke eksisting intake Bugis.

Dirut Perumdam TDA Indramayu, Jojo Sutarjo, ST bersama Deni Hendrias Manager Perumdam Cabang Pelayanan Patrol, Sutoni Manager Humas, Budhi Suprihatin Manager Perumdam Cabang Pelayanan Kandanghaur dan Sutisna Spv IPA Babakan Jaya, Minggu (13/4/2025) turun langsung mengecek di lokasi Bendung Salamdarma menemui Erwan, Manager PT. Nindia Karya (PT NK) pelaksana pekerjaan kantong lumpur.

Di sana dilakukan musyawarah, terkait usulan Dirut Perumdam TDA Indramayu agar ada penambahan pompa pendistribusian untuk kebutuhan air ke pelanggan dan ditanggapi dengan baik pihak PT NK.

Jojo Sutarjo usai acara pertemuan dengan PT NK kepada Duta Pantura mengatakan, sebelumnya pihak PDAM TDA Indramayu telah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat selaku pelanggan atau konsumen Perumdam TDA Indramayu terkait pendistribusian air yang kurang maksimal atau air tidak tersalurkan ke konsumen.

Menurut Jojo Sutarjo, terkait dengan ketidakmaksimalan pendistribusian air ke konsumen, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PT NK selaku pelaksana proyek rekanan BBWS pengerjaan kantong lumpur Bendung Salamdarma untuk bisa menjamin ketersediaan air baku kepada Perumdam TDA Indramayu.

Diakui bahwa pendistribusian air untuk konsumen selama beberapa hari ada kendala. Hal itu terjadi karena di pintu air yang keluar ada hambatan sedimen sepanjang 100 meter. Pada saat air dipompa,  air tersebut malah seperti bendungan.

Sehingga katanya air tidak bisa mengalir dengan maksimal.  Untuk mengatasi hambatan suplai air ke Perumdam TDA, kata Dirut Perumdam TDA Indramayu maka dibutuhkan alat berat eksavator.

Tapi persoalannya, ujarnya meski memakai eksavator jenis long arm, kemungkinan alat berat itu tidak akan bisa menjangkau sasaran. Oleh sebab itu harus menggunakan eksavator amphibi.

“Alhamdulillah hasil koordinasi dengan pihak NK, kami meminta untuk dilakukan penambahan dua unit pompa untuk segera dioperasikan di sipon, supaya kebutuhan air untuk Perumdam TDA Indramayu bisa teratasi,” ujarnya.

Ia berharap dengan adanya penambahan dua unit pompa yang sekarang sedang dikerjakan itu bisa segera dioperasikan. Hal itu agar suplai kebutuhan air untuk konsumen sebelum tanggal 24 April 2025 bisa teratasi. (A. Satori Dewa)

Array
Related posts