Pembangunan gedung RKB SMP Pemda Anjatan dibiayai hasil swadaya orangtua siswa. (Dewa)
INDRAMAYU (DUPAN) – Minimnya Ruang Kelas Belajar (RKB) pada SMP Pemda Anjatan pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Pelajaran 2025 – 2026 menjadikan para orangtua siswa berswadaya membangun RKB di lahan kosong milik SMP Pemda.
Darno S Casmadi orangtua siswa yang dipercaya sebagai Ketua Pembangunan RKB oleh seluruh orangtua siswa baru Senin (28/7/2025) kepada Duta Pantura menjelaskan, pembangunan 1 RKB oleh orangtua siswa pada Tahun Pelajaran 2025 – 2026 karena anak – anak kami yang mendaftar ke sekolah SMP Pemda tidak bisa diterima.
Hal itu disebabkan karena kekurangan ruang belajar sehingga sebanyak 31 anak/siswa yang notabene anak – anak wilayah Kecamatan Anjatan awalnya tidak bisa mengikuti pembelajaran di SMP Pemda Anjatan.
Para pekerja sedang menyelesaikan pemvangunan RKB di SMP Pemda Anjatan. (Dewa)
Dengan adanya lahan kosong di lingkungan sekolah, kami bersama orangtua siswa meminta ijin kepada pihak sekolah agar lahan kosong tersebut dibangun RKB melaui swadaya orangtua siswa.
“Setelah mendapatkan ijin, Alhamdulillah kami bisa mulai membangun RKB dengan ukuran 7 x 6 dan Insya Allah akan selesai dalam waktu 15 hari,” ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Toniman, S.Pd Kepala Sekolah SMP Pemda di ruang kerjanya mengatakan, dengan adanya keinginan orangtua siswa membangun RKB satu Rombongan Belajar (Rombel) di SMP Pemda maka orangtua siswa merasa lega. Sebab kini anak-anak sudah bisa sekolah di SMP Pemda pada Sistem Penerimaan Murid Baru tahun Pelajaran 2025 – 2026.
Pada SPMB Tapel 2025 – 2026 sesuai Sistem Penerimaan Murid Baru, sekolah kami cuma bisa menerima 3 Rombel, sesuai keberadaan RKB dengan jumlah 120 Peserta Didik Baru.
Sementara yang mendaftar ada 151 siswa baru, otomatis 31 siswa tidak bisa keterima di sekolah kami.
Kami pihak sekolah sudah mengarahkan kepada orangtua siswa dan siswa agar mendaftar ke sekolah lain.
“Mengingat ruang belajar yang ada tidak bisa menampung siswa, maka melalui musyawarah atau rapat dengan para orangtua mendesak kami untuk membangun RKB di lahan kosong, dengan anggaran swadaya murni orangtua siswa,” terangnya. (Dewa)