Kuwu Kuswandi bersama masrakat Desa Sukra Wetan melestarikan upacara Mapag Sri. (Dewa)
INDRAMAYU (DUPAN) – Mapag Sri merupakan salah satu adat atau budaya masyarakat yang terus dilestarikan Pemerintah Desa Sukra Wetan, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu.
Mapag Sri rutin digelar Pemdes dan masyarakat Desa Sukra Wetan setiap tahun karena hal itu merupakan agenda penting, ungkap Kuswandi, Kuwu Desa Sukra Wetan kepada Duta Pantura.
Kuwu Kuswandi melanjutkan, Mapag Sri merupakan upacara adat atau budaya peninggalan nenek moyang terdahulu yang dilaksanakan setiap menyambut panen padi.
“Mapag Sri dilaksanakan dengan maksud sebagai ungkapan rasa syukur para petani Kepada Tuhan Yang Maha Esa,” ujarnya.
Sebelum penyelenggaraan Mapag Sri, Pemerintah Desa telah melakukan Musyawarah Desa (Musdes) juga melakukan woro – woro berkeliling memberitahu kepada seluruh warga Desa Sukra Wetan.
Mapag Sri pada musim panen padi tahun 2025 ini, Pemerintah Desa Sukra Wetan menyelenggarakan pagelaran Wayang Kulit Langen Suara Putra dengan dalang Anom Suhartono Basari.
Kegiatan yang menarik perhatian masyarakat itu ditutup dengan do’a bersama dan pemotongan tumpeng yang dikumpulkan masyarakat Desa Sukra Wetan.
“Saya, Kuwu Desa Sukra Wetan mengucapkan terima kasih kepada Forkopimcam Sukra, BPP, PJT, termasuk masyarakat tani.
Tak ketinggalan masyarakat Desa Sukra Wetan, juga tak lepas ucapan terima kasih kepada jajaran Pemerintah Desa atau Perangkat Desa, Lembaga Desa seperti, BPD, LPM, PKK, MUI, Kartar, PIK, dan RT/RW yang selalu kompak berpartisipasi mensukseskan terselenggaranya Mapag Sri.
Pihaknya tak henti-hentinya mengajak masyarakat
agar turut serta mendukung mewujudkan Indramayu “REANG”, Sukra Wetan BERSAHAJA dan Beberes DERMAYU, tutupnya. (Dewa)