Mengkonsumsi semangkuk kedelai Edamame ini bisa menyehatkan tubuh. (Foto:Taryani).
______________________________________________
EDAMAME adalah nama jenis kacang kedelai yang biasa disebut kedelai Jepang. Edamame ini mungkin masih terasa asing di telinga sebagian masyarakat, termasuk di Kabupaten Indramayu.
Edamame memiliki peluang bisnis yang menjanjikan keuntungan. Di sejumlah daerah permintaan Edamame cukup banyak, walaupun masih relatif terbatas di kalangan tertentu.
Di Indonesia Edamame sudah dibudidayakan petani di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Bagaimana dengan petani di Indramayu ? “Masih perlu sosialisasi yang lebih luas oleh dinas terkait. Sebab kedelai Edamame ini belum dikenal masyarakat khususnya petani di Indramayu,” ungkap Jaya, 47 salah seorang petani di Indramayu.
Dikatakan, dalam sosialisasi itu sebaiknya petani tak hanya mendapatkan teori tapi juga praktik. Misalnya melakukan study banding dengan petani yang sudah lebih dahulu menanam kedelai Edamame.
Mengingat produksi kedelai Edamame di Indonesia masih terbatas. Dampaknya, Edamame agak sulit ditemukan di pasar tradisional di Kabupaten Indramayu.
Untuk mendapatkan kedelai Edamame terlebih dahulu harus mendatangi salah satu toserba atau pusat perbelanjaan yang ada di kota.
Harga satu bungkus Edamame seperti yang diproduksi petani Jember yaitu Rp 16 ribu isi 500 gram.
Di balik namanya yang masih asing ternyata mengkonsumsi kedelai edamame banyak manfaatnya untuk kesehatan tubuh.
Kandungan nutrisinya beragam. Mulai dari menyehatkan saluran cerna, menjaga berat badan ideal, hingga menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung.
Edamame sejenis kacang kedelai. Perbedaanya dengan kacang kedelai biasa yaitu edamame dipanen saat masih muda dan berwarna hijau. Edamame juga sering dijual dalam bentuk utuh dengan polong atau kulitnya, sedangkan kacang kedelai tidak.
Kandungan Nutrisi di Dalam Edamame cukup beragam. Dalam 100 gram edamame terkandung sekitar 121 kalori dan beberapa nutrisi berikut:
12 gr protein
9 gr karbohidrat
5 gr Serat
5 mg zat besi
64 mg magnesium
63 mg kalsium
5 mg zinc
Selain itu, edamame juga mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin K, dan antioksidan, seperti isoflavon. Berkat kandungan nutrisinya yang melimpah, edamame cocok dikonsumsi siapapun, tak terkecuali ibu hamil.
Manfaat edamame bagi kesehatan:
-Menurunkan kadar kolesterol jahat
Suatu penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi kedelai sebanyak sekitar 50 gram per hari dapat mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Oleh karena itu, konsumsi kedelai edamame secara rutin mampu mengurangi risiko penyakit jantung.
-Mengurangi risiko terjadinya sejumlah penyakit
Kedelai edamame mengandung isoflavon, yaitu suatu antioksidan yang bermanfaat dalam melindungi tubuh dari berbagai penyakit, seperti osteoporosis, kanker, hipertensi, dan penyakit jantung. Selain itu, kedelai edamame juga baik untuk menjaga kestabilan gula darah, sehingga baik untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes.
-Meredakan gejala menopause
Kandungan antioksidan isoflavon dan fitoestrogen pada kedelai edamame juga bermanfaat untuk meredakan gejala hot flashes atau munculnya sensasi panas di sekitar wajah, leher, dan dada pada wanita di masa menopause.
-Menyehatkan saluran pencernaan
Manfaat edamame lainnya adalah menjaga kesehatan saluran cerna. Suatu riset menunjukkan bahwa kandungan serat dan protein yang tinggi pada edamame akan berfungsi sebagai prebiotik yang dapat membantu pertumbuhan bakteri baik di dalam saluran cerna.
-Menjaga berat badan tetap ideal
Edamame yang kaya serat, protein, dan antioksidan juga dapat membantu menjaga berat badan.
Beberapa riset menunjukkan bahwa orang yang rutin mengonsumsi makanan berserat, termasuk kacang kedelai dan edamame, rata-rata memiliki berat badan yang ideal. Sehingga edamame menjadi pilihan yang tepat untuk dijadikan camilan diet di malam hari.
Hal ini diduga berkaitan dengan efek edamame yang dapat mengurangi lemak tubuh, serta lebih lama dicerna sehingga dapat membuat kenyang lebih lama.
Beberapa manfaat di atas sejauh ini masih terbatas pada beberapa penelitian berskala kecil.
Oleh karena itu, masih dibutuhkan riset lebih lanjut untuk memastikan manfaat edamame untuk menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penyakit.
Meski demikian, berkat kandungan nutrisinya yang cukup tinggi, edamame cocok dijadikan makanan dan camilan untuk menambah asupan gizi sehari-hari, termasuk bagi ibu hamil dan menyusui.
Fakta dibalik anggapan Edamame meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
Ada anggapan bahwa mengonsumsi kedelai, termasuk kedelai edamame, dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. Isoflavon yang terkandung dalam kedelai edamame diduga dapat memicu peningkatan hormon estrogen yang akan meningkatkan risiko terjadinya keganasan pada sel-sel kelenjar di payudara.
Faktanya, anggapan ini belum bisa dibenarkan. Bukti dan penelitian terkait meningkatnya risiko seseorang mengalami kanker payudara akibat mengonsumsi kedelai edamame masih belum jelas.
Sebaliknya, kacang kedelai mengandung protein, serat, serta isoflavon yang justru dapat mencegah beberapa jenis kanker. Isoflavon yang terkandung dalam edamame ini memiliki kemampuan untuk mencegah pertumbuhan sel kanker.
Kacang edamame dapat diolah terlebih dahulu atau dikombinasikan dengan sayuran lain untuk menjadi berbagai jenis makanan, seperti nasi goreng sehat atau sup.
Namun, tak jarang kedelai edamame juga dinikmati sebagai camilan dengan cara direbus atau dikukus. Edamame bahkan termasuk salah satu camilan tinggi protein yang sehat.
Bisa juga mengonsumsi kedelai edamame yang sudah diolah atau difermentasi, misalnya dalam bentuk tempe, tahu, saus, atau sup.
Keunggulan kacang kedelai yang sudah diolah adalah lebih mudah dicerna. Sementara itu, kacang kedelai yang telah difermentasi, mampu meningkatkan jumlah bakteri yang baik dalam pencernaan.
Namun perlu diketahui, mengonsumsi kedelai edamame dapat membuat perut kembung dan mudah buang angin.
Untuk menghindarinya, cobalah memasak kedelai edamame lebih lama, hingga benar-benar matang. Selain itu, Anda juga perlu berhati-hati karena edamame bisa menimbulkan reaksi alergi pada sebagian orang. (Taryani/Dari Berbagai Sumber)