Kadiskanla Edi Umaedi : Setelah Keruk Muara Sungai Sukahaji, Kapal Keruk Bermartabat Akan Keruk Muara Sungai Ujunggebang

INDRAMAYU (DUPAN) – Upaya memperbaiki kesejahteraan masyarakat termasuk kalangan nelayan terus dilakukan Pemkab Indramayu melalui Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, Jabar.

 

Salah satu langkah yang ditempuh yaitu melalui kegiatan pengerukan muara sungai  dangkal karena proses sedimentasi atau pelumpuran yang cukup tinggi sehingga mengganggu kelancaran keluar dan masuknya perahu atau kapal nelayan ke tempat pelelangan ikan (TPI).

 

Kapal Keruk Bermartabat milik Pemkab Indramayu menjadi alternatif sekaligus solusi melakukan  pengerukan sejumlah muara sungai yang memiliki TPI.

 

Kegiatan normalisasi sejumlah muara sungai dimaksudkan agar tingkat sedimentasi pada muara sungai dapat ditekan sekecil mungkin dan pada akhirnya kapal atau perahu nelayan semakin lancar keluar atau masuk TPI.

 

Salah satu kegiatan Kapal Keruk Bermartabat itu adalah melakukan normalisasi muara sungai TPI Sukahaji, Kecamatan Patrol, Jum’at (26/7/2024).

 

Pengerukan itu dipantau  Bupati Indramayu Hj. Nina Agustina meninjau langsung sembari menyapa ratusan nelayan dan keluarga nelayan yang memenuhi TPI Sukahaji.

 

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Indramayu, Edi Umaedi menjelaskan, Kapal Keruk Bermartabat telah bekerja melakukan normalisasi di sejumlah muara sungai yang terdapat TPI.

 

Edi Umaedi mengatakan, sejak diluncurkan Desember 2023, Kapal Keruk Bermartabat tersebut telah melakukan normalisasi di sejumlah muara sungai seperti Glayem, Lombang, Limbangan, Karangsong, Eretan Wetan dan Eretan Kulon.

 

“Saat ini kami tengah lakukan normalisasi di muara sungai Sukahaji yang dihadiri Bupati Indramayu. Setelah dari Sukahaji kita ke Ujunggebang Kecamatan Sukra,” kata Edi Umaedi.

 

Bupati Indramayu Hj. Nina Agustina yang menyaksikan kegiatan normalisasi mengatakan, Kapal Keruk Bermartabat bernilai sekitar Rp15 miliar tersebut sangat bermanfaat bagi para nelayan.

 

Selama ini katanya banyak kapal atau perahu nelayan yang terkendala keluar dan masuk muara sungai karena tingginya sedimentasi. Akibatnya, banyak kapal yang terjebak lumpur apalagi jika kondisi sungai sedang surut.

 

“Dengan pengerukan di muara sungai yang memiliki TPI ini diharapkan proses keluar masuk kapal atau perahu menjadi lancar dan aktivitas bongkar muat di TPI menjadi meningkat,” kata Bupati Hj. Nina Agustina. (Asep AS/A.Satori Dewa/Taryani)

Array
Related posts